MAKALAH STIRRER
DOSEN
PEMBIMBING :
1. Rikky,
ST.
2. Wisnu
Adji, AMTE.
Nama
Kelompok:
1.
Febyan Chandra
2.
Fikramudin Nur
3.
Firdaus Ramadhan
4.
Glery Apriteli
5.
Iga Miagi
6.
Ignasius Jeffry
Boro
7.
Lalu Kukuh
8.
Lalu M.Prabawa
9.
Mahendra Wisnu
Jati
10.
Mahfut Nasta’in
11.
Maliny Helfyani
12.
M.Yasir
13.
Mayrobi Girmany
14.
Tri Yulianto
AKADEMI TEKNIK
ELEKTROMEDIK ANDAKARA JAKARTA
TAHUN AJARAN 2013-2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami berada dalam keadaan sehat wal afiat, sehingga kami dapat
menyusun makalah ini sebagai tugas. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi
semua pembaca. Makalah ini bertujuan untuk mendorong semangat belajar bagi
pembacanya.
Makalah ini diharapkan tidak hanya menjadi buku wajib melainkan menjadi
bacaan utama dengan semua mahasiswa / mahasiswi serta menjadi referensi bagi
peminat lainnya.
Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan
penyusun akan sangat berterima kasih akan saran dan kritik untuk menyempurnakan
makalah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENNGANTAR
………………………………………………………… i
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………. ii
BAB I
…………………………………………………………………………… 1
Pendahuluan
………………………………………………………………......... 1
BAB II
………………………………………………………………………….. 2
Pembahasan
…………………………………………………………………….. 2
A.
Pengertian Stirrer…………….
…………….………………………….............….……. 2
B. Prinsip
Kerja Stirrer ...……………………..………………….............………….…… 2
C.
Komponen Stirrer.…………………………………………………………..….............. 2
a. Motor DC ……………………………………….………………………….. 2
b. Fuse ………………………………………………….……………………… 3
c. Timer …………………………………………………….…………………. 4
d. IC …………………………………………………………….…………….. 4
e. Potensio……………………………………………………………………. 4
f. LED ………………………………………………………….…………….. 5
g. Resistor …………………………………………………………………….. 5
h. Kapasitor…………………………………………………………………… 6
D. Blok
Diagram Stirrer…
……………………………………………………............… 7
E. Wiring Diagram Stirrer ..……………………………………………………............... 7
F.
Prosese Kalibrasi Stirrer ……………………………………………….............…….. 7
G.
Cara Pengoperasian Stirrer ………………………………………………...........…. 8
H.
Prosedur Perawatan Stirrer …..…………………………………………..............….. 8
BAB III …………………………………………………………………......... 9
Penutup
……………………………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di era globalisasi
sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan oleh
manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien. Oleh karena itu, setiap manusia
terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut. Sebenarnya instansi pendidikan di Indonesia
dan negara lainnya telah menerapkan perkembangan iptek tersebut, salah satunya
seperti adanya pembelajaran mengenai Laboratorium Dasar pada jurusan teknikal dibeberapa instansi pendidikan.
Pratikum membuat alat lab dasar dengan tujuan mendapat pembelajaran mandiri
mengenai alat Stirrer
dan memenuhi tugas praktik
Laboratorium Dasar.
Praktik
ini akan tetap berguna untuk praktik-praktik
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stirrer
Stirrer ialah suatu alat laboraturium yang
berfungsi untuk mencapurkan larutan yang bersifat heterogen menjadi larutan
yang bersifat homogen.
B. Prinsip Kerja Stirrer
Supply
akan memberikan tegangan sebesar +18 v. Saat power on
ditekan maka display akan inisialisasi. Lalu mengatur kecepatan yang
telah di setting serta mengatur waktu. Ketika tombol start di
tekan maka pesawat ini akan mulai bekerja. Motor dan pemanas akan bekerja
sampai batas yang telah di atur dan batas waktu yang di tentukan. Saat waktu
habis motor akan berhenti menandakan proses pencampuran selesai.
C. Komponen
Stirrer
a.
Motor DC
Motor
DC merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan
angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya
industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban
listrik total di industri.
Keuntungan
utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi
kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan
meningkatkan kecepatan
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan
kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak
ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan
berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan
mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah
arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut
dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya
sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding
motor AC.
b. Fuse
Fuse adalah alat pengaman listrik yang paling familiar
dan sering kita jumpai. Fuse terpasang dalam rangkaiaan listrik tersusun secara
seri, sehingga jika terlewati arus yang melebihi kapasitas kerja dari fuse
tersebut, maka fuse akan terbakar dan memutus arus yang ada dalam rangkaian
tersebut. Element penghantar yang terdapat dalam fuse tersebut akan meleleh,
dan memutus rangkaian listrik tersebut sebagai pengaman terhadap
komponen-komponen lain dalam rangkaian listrik tersebut dari bahaya arus besar.
Jika kita dapati fuse yang telah terbakar atau
putus elementnya kita harus menggantinya dengan yang baru, tetapi yang perlu
diingat adalah penggantian dengan kapasitas arus yang sama. Jika menggantinya
dengan kapasitas arus yang lebih besar maka akan berakibat kerusakan pada
rangkaian listrik tersebut, karena jika ada arus lebih dalam rangkaian
tersebut, fuse tidak akan putus atau terbakar.
c.
Timer
Timer
berfungsi untuk mengaktifkan suatu keluaran dengan interval waktu yang dapat
diatur. Pengaturan waktu dilakukan melaui nilai setting (preset value). Timer
tersebut akan bekerja bila diberi input dan mendapat pulsa clock. Untuk pulsa
clock sudah disediakan oleh pembuat PLC. Besarnya nilai pulsa clock pada setiap
timer tergantung pada nomor timer yang digunakan. Saat input timer ON maka
timer mulai mencacah pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai
preset value maka akan mengaktifkan Outputyang telah ditentukan.
d. IC
IC Regulator tegangan berfungsi sebagai filter tegangan agar
sesuai dengan keinginan. IC regulator tegangan secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua, yakni regulator tegangan tetap (3 kaki) dan regulator tegangan
yang dapat diatur (3 kaki dan banyak kaki). Kaki di sini menyatakan terminal
IC.
Selain dari regulator tegangan tetap ada juga IC regulator yang tegangannya dapat diatur. Prinsipnya sama dengan regulator OP-amp yang dikemas dalam satu IC misalnya LM317 untuk regulator variabel positif dan LM337 untuk regulator variabel negatif. Hanya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator dengan IC tersebut bisa bekerja, tengangan input harus lebih besar dari tegangan output regulatornya. Biasanya perbedaan tegangan Vin terhadap Vout yang direkomendasikan ada di dalam datasheet komponen tersebut. Pemakaian heatshink (aluminium pendingin) dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk men-catu arus yang besar. Di dalam datasheet komponen seperti ini maksimum bisa dilewati arus mencapai 1 A.
e. Potensio
Potensiometer
merupakan resistor variable yang sering dipakai sebagai penbagi
tegangan.Potensiometer terbuat dari suatu lapisan karbon tipis.Potensiometer
yang digunakan pada rangkaian kelompok 5 adalah jenis potensiometer putar yang
ditunjukan pada gambar diatas.
Potensiometer
putar memiliki jalur karbon yang berbentuk melingkar,dimana wiper akan bergeser
seiring dengan diputarnya tangkai (shaff) potensiometer.PAda umumnya ,jalur
karbon pada potensimeter putarmemiliki kelengkungan sudut sebesar 270o.Pot-pot
putar banyak digunakan aplikasi pengaturan volume suara pada
perangkat-perangkat audiom dan juga mengontrol tingkat terang-gelap atau
kecerahan atau brightness lampu,kecepatan putaran motor,dan berbagai penerapan
lainnya.
f.
LED
LED adalah singkatan dari "Light
Emitting Diode". Yang berarti LED adalah perangkat semi-konduktor yang
menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewati celah antara katoda dan anoda
didalam sistem perangkat tsb. LED juga disebut "Solid State Lighting"
karena chip LED disolder ke Printed Circuit Board (PCB) dan oleh karena itu
tidak memiliki artikel-artikel yang longgar / filamen seperti bola lampu pijar,
atau zat beracun seperti gas merkuri pada Lampu Hemat Energy (LHE).
LED telah beredar cukup lama, tetapi
baru akhir-akhir ini produsen-produsen LED telah mulai memperluas lini produk
mereka dari lampu dioda sederhana, yang digunakan terutama untuk lampu
indikator, ke versi yang lebih canggih, lebih efisien dan lebih terang. Dalam
dekade terakhir ini, kemajuan teknologi LED telah berhasil membuat LED yang
lebih terang dan berdaya lebih tinggi untuk diaplikasikan ke dalam senter,
lampu outdoor, lampu mobil, dan sebagainya. Dan hanya baru-baru ini, LED mulai
digunakan secara luas untuk keperluan penerangan umum (penerangan dalam/luar
ruangan, penerangan komersial, lampu dekorasi, lampu sorot, lampu panggung,
dll).
g.
Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang
berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa
terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang
sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V =
IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki
karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan
power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan
induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan
resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
Resistor
adalah komponen dasar elektronika yang
selalu digunakan dan paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan
demikian Anda harus mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor.
Anda harus mampu mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila
ingin membuat sebuah rangkaian elektronika.
Fungsi resistor
sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik
dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap
adalah sebagai berikut :
1.
Berfungsi untuk menahan sebagian
arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika.
2.
Berfungsi untuk menurunkan tegangan
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
3.
Berfungsi untuk membagi tegangan.
4.
Berfungsi untuk
membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor
daan kondensator (kapasitor).
h. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus listrik
di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor ditemukan
pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad
(F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut.
Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali disebut
oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa
Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan
listrik.
Seperti
halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen pasif elektronika.
Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan
cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh
terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali
mengisi lagi. Begitu seterusnya.
D. Blok Diagram Stirrer
E. Wiring Diagram Stirrer
F. Proses Kalibrasi Stirrer
1. gunakan
tachometer untuk mengukur kecepatan motor,
2. stopwatch
untuk pengaturan waktunya.
G. Cara Pengoperasian Stirrer
1.
Siapkan bahan/sempel yang akan dicampur,
2.
Siapkan alat yang digunakan,
3.
Siapkan accesoris (capsul pengaduk, dan
chamber),
4.
Hubungkan ke sumber PLN,
5.
Atur timer sesuai lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk mengaduk sampel,
6.
Nyalakan switch ON/OFF,
7.
Letakkan chamber yang berisi sempel pada
tempatnya,
8.
Mengatur kecepatan putaran motor sesuai
yang dibutuhkan.
H.
Prosedur Perawatan Stirrer
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam Makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan.
Penulis banyak berharap para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya tugas ini dan penulisan Makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya.
Semoga Makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.