Rabu, 19 November 2014

Stirrer


MAKALAH STIRRER


DOSEN PEMBIMBING :
1.      Rikky, ST.
2.      Wisnu Adji, AMTE.
Nama Kelompok:
1.            Febyan Chandra
2.            Fikramudin Nur
3.            Firdaus Ramadhan
4.            Glery Apriteli
5.            Iga Miagi
6.            Ignasius Jeffry Boro
7.            Lalu Kukuh
8.            Lalu M.Prabawa
9.            Mahendra Wisnu Jati
10.        Mahfut Nasta’in
11.        Maliny Helfyani
12.        M.Yasir
13.        Mayrobi Girmany
14.        Tri Yulianto

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA JAKARTA
TAHUN AJARAN  2013-2014






KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kami berada dalam keadaan sehat wal afiat, sehingga kami dapat menyusun makalah ini sebagai tugas. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi semua pembaca. Makalah ini bertujuan untuk mendorong semangat belajar bagi pembacanya.
Makalah ini diharapkan tidak hanya menjadi buku wajib melainkan menjadi bacaan utama dengan semua mahasiswa / mahasiswi serta menjadi referensi bagi peminat lainnya.
Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan penyusun akan sangat berterima kasih akan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb


 jakarta,         2014
                                                                                                          


  Penulis








DAFTAR ISI

KATA PENNGANTAR ………………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….   ii
BAB I ……………………………………………………………………………    1
Pendahuluan ……………………………………………………………….........   1
BAB II …………………………………………………………………………..     2
Pembahasan ……………………………………………………………………..   2
A.    Pengertian Stirrer……………. …………….………………………….............….…….    2
B.     Prinsip Kerja Stirrer  ...……………………..………………….............………….……    2
C.    Komponen Stirrer.…………………………………………………………..…..............     2
a.      Motor DC ……………………………………….…………………………..     2
b.      Fuse ………………………………………………….………………………     3
c.       Timer …………………………………………………….………………….      4
d.      IC …………………………………………………………….……………..      4
e.       Potensio…………………………………………………………………….       4
f.       LED ………………………………………………………….……………..      5
g.      Resistor ……………………………………………………………………..      5
h.      Kapasitor……………………………………………………………………       6
D.    Blok Diagram Stirrer… ……………………………………………………............…       7
E.     Wiring Diagram Stirrer ..……………………………………………………...............       7
F.     Prosese Kalibrasi Stirrer ……………………………………………….............……..       7
G.    Cara Pengoperasian Stirrer ………………………………………………...........….       8
H.    Prosedur Perawatan Stirrer …..…………………………………………..............…..       8
BAB III ………………………………………………………………….........        9
Penutup ………………………………………………………………………..       9









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

            Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien. Oleh karena itu, setiap manusia terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Sebenarnya instansi pendidikan di Indonesia dan negara lainnya telah menerapkan perkembangan iptek tersebut, salah satunya seperti adanya pembelajaran mengenai Laboratorium Dasar pada jurusan teknikal dibeberapa instansi pendidikan.
            Pratikum membuat alat lab dasar  dengan tujuan mendapat pembelajaran mandiri mengenai alat Stirrer dan memenuhi tugas praktik Laboratorium Dasar. Praktik ini akan tetap berguna untuk praktik-praktik selanjutnya.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Stirrer
Stirrer ialah suatu alat laboraturium yang berfungsi untuk mencapurkan larutan yang bersifat heterogen menjadi larutan yang bersifat homogen.

B.     Prinsip Kerja Stirrer
Supply akan memberikan tegangan sebesar +18 v. Saat power on ditekan maka display akan inisialisasi. Lalu mengatur kecepatan yang telah di setting serta mengatur waktu. Ketika tombol start di tekan maka pesawat ini akan mulai bekerja. Motor dan pemanas akan bekerja sampai batas yang telah di atur dan batas waktu yang di tentukan. Saat waktu habis motor akan berhenti menandakan proses pencampuran selesai. 
C.    Komponen Stirrer

a.      Motor DC
            Motor DC merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.


            Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:

• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

            Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.

b.      Fuse
Fuse adalah alat pengaman listrik yang paling familiar dan sering kita jumpai. Fuse terpasang dalam rangkaiaan listrik tersusun secara seri, sehingga jika terlewati arus yang melebihi kapasitas kerja dari fuse tersebut, maka fuse akan terbakar dan memutus arus yang ada dalam rangkaian tersebut. Element penghantar yang terdapat dalam fuse tersebut akan meleleh, dan memutus rangkaian listrik tersebut sebagai pengaman terhadap komponen-komponen lain dalam rangkaian listrik tersebut dari bahaya arus besar.
Jika kita dapati fuse yang telah terbakar atau putus elementnya kita harus menggantinya dengan yang baru, tetapi yang perlu diingat adalah penggantian dengan kapasitas arus yang sama. Jika menggantinya dengan kapasitas arus yang lebih besar maka akan berakibat kerusakan pada rangkaian listrik tersebut, karena jika ada arus lebih dalam rangkaian tersebut, fuse tidak akan putus atau terbakar.



c.       Timer
            Timer berfungsi untuk mengaktifkan suatu keluaran dengan interval waktu yang dapat diatur. Pengaturan waktu dilakukan melaui nilai setting (preset value). Timer tersebut akan bekerja bila diberi input dan mendapat pulsa clock. Untuk pulsa clock sudah disediakan oleh pembuat PLC. Besarnya nilai pulsa clock pada setiap timer tergantung pada nomor timer yang digunakan. Saat input timer ON maka timer mulai mencacah pulsa dari 0 sampai preset value. Bila sudah mencapai preset value maka akan mengaktifkan Outputyang telah ditentukan.

d.      IC
            IC Regulator tegangan berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. IC regulator tegangan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni regulator tegangan tetap (3 kaki) dan regulator tegangan yang dapat diatur (3 kaki dan banyak kaki). Kaki di sini menyatakan terminal IC.

            Selain dari regulator tegangan tetap ada juga IC regulator yang tegangannya dapat diatur. Prinsipnya sama dengan regulator OP-amp yang dikemas dalam satu IC misalnya LM317 untuk regulator variabel positif dan LM337 untuk regulator variabel negatif. Hanya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator dengan IC tersebut bisa bekerja, tengangan input harus lebih besar dari tegangan output regulatornya. Biasanya perbedaan tegangan Vin terhadap Vout yang direkomendasikan ada di dalam datasheet komponen tersebut. Pemakaian heatshink (aluminium pendingin) dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk men-catu arus yang besar. Di dalam datasheet komponen seperti ini maksimum bisa dilewati arus mencapai 1 A.
e.       Potensio               
            Potensiometer merupakan resistor variable yang sering dipakai sebagai penbagi tegangan.Potensiometer terbuat dari suatu lapisan karbon tipis.Potensiometer yang digunakan pada rangkaian kelompok 5 adalah jenis potensiometer putar yang ditunjukan pada gambar diatas.


            Potensiometer putar memiliki jalur karbon yang berbentuk melingkar,dimana wiper akan bergeser seiring dengan diputarnya tangkai (shaff) potensiometer.PAda umumnya ,jalur karbon pada potensimeter putarmemiliki kelengkungan sudut sebesar 270o.Pot-pot putar banyak digunakan aplikasi pengaturan volume suara pada perangkat-perangkat audiom dan juga mengontrol tingkat terang-gelap atau kecerahan atau brightness lampu,kecepatan putaran motor,dan berbagai penerapan lainnya.

f.       LED
            LED adalah singkatan dari "Light Emitting Diode". Yang berarti LED adalah perangkat semi-konduktor yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewati celah antara katoda dan anoda didalam sistem perangkat tsb. LED juga disebut "Solid State Lighting" karena chip LED disolder ke Printed Circuit Board (PCB) dan oleh karena itu tidak memiliki artikel-artikel yang longgar / filamen seperti bola lampu pijar, atau zat beracun seperti gas merkuri pada Lampu Hemat Energy (LHE).
            LED telah beredar cukup lama, tetapi baru akhir-akhir ini produsen-produsen LED telah mulai memperluas lini produk mereka dari lampu dioda sederhana, yang digunakan terutama untuk lampu indikator, ke versi yang lebih canggih, lebih efisien dan lebih terang. Dalam dekade terakhir ini, kemajuan teknologi LED telah berhasil membuat LED yang lebih terang dan berdaya lebih tinggi untuk diaplikasikan ke dalam senter, lampu outdoor, lampu mobil, dan sebagainya. Dan hanya baru-baru ini, LED mulai digunakan secara luas untuk keperluan penerangan umum (penerangan dalam/luar ruangan, penerangan komersial, lampu dekorasi, lampu sorot, lampu panggung, dll).
g.      Resistor
            Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
            Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Dengan demikian Anda harus mempelajari dan memahami sebaik mungkin tentang resistor. Anda harus mampu mengetahui nilai dari sebuah resistor beserta fungsinya bila ingin membuat sebuah rangkaian elektronika.
Fungsi resistor sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
1.               Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu  rangkaian    elektronika.
2.               Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian    elektronika.
3.               Berfungsi untuk membagi tegangan.
4.               Berfungsi untuk    membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).
h.      Kapasitor
                  Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik.
                  Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen pasif elektronika. Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya.


D.    Blok Diagram Stirrer
E.     Wiring Diagram Stirrer
F.     Proses Kalibrasi Stirrer

1.      gunakan tachometer untuk mengukur kecepatan motor,

2.      stopwatch untuk pengaturan waktunya.


G.    Cara Pengoperasian Stirrer

1.                  Siapkan bahan/sempel yang akan dicampur,
2.                  Siapkan alat yang digunakan,
3.                  Siapkan accesoris (capsul pengaduk, dan chamber),
4.                  Hubungkan ke sumber PLN,
5.                  Atur timer sesuai lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk sampel,
6.                  Nyalakan switch ON/OFF,
7.                  Letakkan chamber yang berisi sempel pada tempatnya,
8.                  Mengatur kecepatan putaran motor sesuai yang dibutuhkan.


H.    Prosedur Perawatan Stirrer










BAB III
PENUTUP

            Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam Makalah  ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan.
            Penulis banyak berharap para pembaca untuk  memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya tugas ini dan penulisan Makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
            Semoga Makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.